Tendangan penalti penentu Leonardo Bonucci antarkan Juventus ke babak final Coppa Italia dengan kemenangan 5-3 dalam adu penalti setelah tuan rumah bangkit dari ketertinggalan 3-0 di putaran pertama sehingga agregat menjadi imbang 3-3.
Nerazzurri secara fisik bermain lebih baik di awal laga dan unggul dini di menit ke-16 berkat tembakan mendatar Marcelo Brozovic ke pojok gawang. Gol tersebut adalah gol kebobolan perdana Juventus di ajang Piala Italia tahun ini.
Tuan rumah memulai babak kedua sebaik di babak pertama dan semakin menipiskan selisih agregat di menit ke-49 ketika Ivan Perisic memanfaatkan umpan silang Eder dan akhirnya menyamakan kedudukan saat Brozovic mencetak gol dari titik putih karena pelanggaran Daniele Rugani terhadap Perisic.
Bianconeri mencoba bangkit di setengah jam waktu tambahan dimana Simone Zaza, Paul Pogba dan Alvaro Morata hampir meraih keunggulan agregat, namun kiper Inter Juan Pablo Carrizo melakukan penyelamatan heroik terhadap upaya sang pemain Spanyol di akhir-akhir pertandingan.
Dalam adu penalti yang menegangkan, Andrea Barzagli, Zaza, Morata, Pogba dan kapten pada pertandingan itu, Bonucci, berhasil mencetak gol dari jarak 12 pas, sementara kegagalan Rodrigo Palacio akhirnya menjadi pembeda dalam situasi yang dalam sejarah terulang kembali saat Sang Nyonya Tua juga menang adu penalti atas Inter di semifinal tahun 2004.
Setelah keluar dengan selamat dari ketegangan di San Siro, pasukan Massimiliano Allegri kini memiliki kesempatan untuk mempertahankan gelar Coppa Italia saat mereka menghadapi Milan di final yang akan digelar di Stadio Olimpico Roma pada 21 Mei nanti.
Sadar harus mengalahkan Juventus dengan setidaknya tiga gol, anak-anak asuh Roberto Mancini tanpa mengejutkan segera lolos dari jebakan-jebakan, memberi tekanan dan menghasilkan peluang pertama pada laga itu, dilepaskan oleh Perisic yang hanya melebar setelah laga berjalan sepuluh menit.
Tim tamu dipaksa bermain bertahan di awal, namun sebenarnya, mereka tak beruntung bisa mencetak gol pembuka ketika wasit Andrea Gervasoni menganggap Gary Medel yang menjatuhkan Hernanes bukan sebagai sebuah pelanggaran sehingga sang gelandang Chili itu mengirim umpan ke Brozovic, yang kemudian melepas tembakan yang melewati Neto.
Gol tersebut membangkitkan semangat tuan rumah, yang merasakan adanya kesempatan mencetak gol lagi dalam waktu singkat, dan mereka hampir berhasil melakukannya ketika Adem Ljajic melepas tembakan melambung yang membentur mistar gawang di menit ke-25.
Bianconeri singsingkan lengan baju dan berjuang keras membalas di ujung lapangan lain dengan pergerakan yang baik, namun tanpa mampu menguji kiper lawan, Carrizo.
Kemudian, sesaat sebelum jeda paruh waktu, Inter menambah kerja keras mereka untuk mencetak gol kedua, Perisic menyundul bola yang melambung dan Ljajic menembakkan bola yang melebar dari gawang.
Upaya konsisten mereka terbayar tak lama setelah jeda ketika Eder menggiring bola di sisi kanan dan mengirim umpan silang sempurna kepada Perisic yang dengan mudah menjebloskan bola ke pojok bawah gawang.
Lebih dari sebelumnya, Juventus sadar betapa berharganya satu gol tandang saja agar momentum berpihak pada mereka dan mereka hampir saja menambah keunggulan agregat ketika Zaza lolos dari jebakan offside dan tembakannya membentur tiang dekat Carrizo di menit ke-55.
Sementara itu, Nerazzurri tak juga mengendurkan serangan, dimana Ljajic menggocek bola melewati pertahanan tim tamu sebelum melepas tendangan yang melebar ke sisi kanan penjaga gawang Neto.
Danilo D’Ambrosio juga hampir mencetak gol penyeimbang agregat, sang pemain bertahan menyundul bola yang melambung beberapa sentimeter di atas mistar setelah menerima tendangan bebas Ljajic di menit ke-72.
Diawali oleh aksi Eder dan Perisic dari lini tengah, tuan rumah akhirnya meraih gol penyeimbang agregat di menit ke-82 ketika Rugani menjatuhkan Perisic di dalam area penalti dan Brozovic mengeksekusi bola dari titik putih untuk menaklukkan Neto.
Sang kiper Brazil kembali dipaksa beraksi lagi beberapa saat sebelum waktu normal berakhir, meluncur rendah ke sisi kanan untuk menepis tembakan Perisic dari jarak dekat.
Sang pemain depan Kroasia terus memimpin serangan Nerazzurri di waktu tambahan, memaksa Neto bereaksi secara cerdas untuk menghadang sundulannya yang nampak mengarah ke pojok atas gawang.
Bianconeri perlu sumber inspirasi dari mana saja dan Zaza hampir memberikannya di menit ke-101 saat ia mencuri bola dari D’Ambrosio dan melepas tembakan yang melebar beberapa sentimeter dari target. Sang pemain depan sekali lagi membuat Carrizo beraksi beberapa menit kemudian, ketika ia melepas tembakan yang hanya mengenai sisi jala gawang dari sisi kiri.
Pogba juga membuat kehadirannya terasa sejak menggantikan Kwadwo Asamoah dan sang pemuda Perancis hampir menjadi pembeda dengan sebuah umpan voli dengan kaki kirinya yang menyambut sepak pojok Juan Cuadrado namun tembakannya itu jauh melebar di tiang jauh.
Kemudian, di menit terakhir, Alvaro Morata hampir tak percaya bagaimana mungkin ia gagal mencetak gol penentu kemenangan, ketika Carrizo meluncur untuk menjangkau tembakan melengkung sang pemain Spanyol ke arah pojok atas gawang sebelum kembali menepis tembakan Morata beberapa detik kemudian dari posisi tak terkawal sehingga pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak adu penalti.
Dalam suasana menegangkan adu penalti, Palacio menjadi satu-satunya pemain yang gagal mencetak gol, sementara Barzagli, Brozovic, Zaza, Morata, Rey Manaj, Pogba, Yuto Nagatomo dan Bonucci berhasil menjebloskan tembakan 12 pas dan akhirnya tim tamu menang 5-3 serta memastikan satu tempat buat mereka di final Piala Italia yang akan digelar bulan Mei ini.
No comments:
Post a Comment