Sementara Massimiliano Allegri dikenal karena prestasinya sebagai pelatih, yang merengkuh dua gelar liga dan Coppa Italia serta gelar-gelar di Piala Super Italia, pria Tuscany itu juga adalah seorang gelandang kreatif di masa karirnya sebagai pemain.
Sempat bergabung bersama tim-tim seperti Livorno, Perugia dan Cagliari, karir bermain Allegri yang mungkin paling diingat adalah ketika ia mencetak gol penyeimbang di babak pertama ke gawang Juventus dari titik putih, gol pertama dari lima gol yang bersarang di gawang Bianconeri pada pertandingan di sore hari yang ingin dilupakan para penggemar Bianconeri di laga kedua dari akhir di musim 1992/93.
Jadi, pertanyaan yang memulai sesi tanya-jawab bersama bos Juve di Jtv sore ini adalah sebuah pertanyaan yang sudah jelas: sebagai seorang pengatur permainan yang menjebloskan bola ke gawang Angelo Peruzzi, pernahkah terbayangkan ia akan membawa Sang Nyonya Tua meraih gelar Scudetto kelima secara beruntun 23 tahun kemudian?
“Saya adalah seorang pemuda saat itu dan tak pernah terlintas di pikiran apa yang akan saya lakukan seketika karir bermain saya berakhir, apalagi bahwa saya akhirnya duduk di kursi pelatih Juventus! Saya memiliki beberapa memori indah bersama Pescara dan sebagian dari diri saya selalu merasa di sana saya seperti berada di rumah.”
Jika sedikit yang memprediksi nasib anak muda itu pada hari yang tak terlupakan di bulan Mei itu, lebih sedikit lagi yang memperkirakan kebangkitan luar biasa timnya di pertengahan musim untuk memenangkan sembilan pertandingan di Serie A secara berturut-turut dan mengembalikan harapan merengkuh gelar juara yang semula nampak hanya sekedar mimpi kecil di akhir bulan Oktober lalu.
Menyusul awal musim yang berat karena baru bergabungnya sejumlah wajah-wajah muda ke dalam skuat, Allegri tak punya sikap lain selain memuji anak-anak asuhnya ketika ditanya tentang peluang mereka mengakhiri musim ini sebagai juara namun ia mengingatkan masih banyak pertandingan yang harus dilakoni mulai sekarang hingga musim usai.
Ia menambahkan: “Terlalu dini mengatakan apakan kami akan mencapai itu, kita baru berada di pertengahan musim! Apa yang dapat saya katakan adalah bahwa kami telah merespon dengan brilian terhadap awal musim yang lamban, sebuah masa dimana kami masih mencoba menyesuaikan pemain-pemain baru ke dalam skuat.
“Pemain-pemain yang lebih muda telah bermain dengan sangat cerdas dan anggota skuat yang lebih senior di ruang ganti pantas mendapatkan pujian karena telah membimbing dan membantu mereka menyesuaikan dan mengembangkan diri.”
“Di musim ini, kami tidak memulai musim seperti yang kami harapkan namun sekarang kami berada dalam performa yang sangat baik, duduk di peringkat kedua dan berada di posisi yang sangat tepat untuk berusaha merengkuh gelar. Target kami sejatinya adalah menjadi juara dan kami memiliki 19 pertandingan berikutnya untuk memastikan itu terjadi.”
“Kami meraih beberapa kemenangan besar akhir-akhir ini, yakni saat melawan Fiorentina sebagai pertandingan yang penting serta saat menghadapi Verona yang kemenangan tiba langsung setelah libur, keduanya menjadi kemenangan yang paling menarik bagi saya.”
.@OfficialAllegri: Yg tersulit dari kemenangan terakhir kami? Pertanyaan sulit! Saya pilih #JuveFiorentina.
Sang bos juga berkenan mendiskusikan peluang timnya dalam menghadapi tim “favorit” bayern Munich di Liga Champions.
Sementara menyadari besarnya tantangan yang ada di hadapan, pria 48 tahun itu menegaskan keyakinannya bahwa timnya dapat bersaing dengan juara Jerman itu. Seruannya pada tim jelang laga, di lain pihak, masih sebulan lagi atau lebih hingga benar-benar selesai...
“Apa yang akan saya katakan pada para pemain sebelum pertandingan? Belum tahu, kami punya dua setengah bulan untuk kemudian berfikir tentang Bayern. Kami dipertemukan dengan salah satu hasil undian terberat tapi kami memiliki peluang besar untuk mencapai babak delapan besar. Memandangnya secara positif, jika kami menyingkirkan mereka maka kami akan menjadi salah satu tim favorit merebut trofi.”
Namun mantra Massimiliano hingga titik ini di musim ini adalah berusaha memenangkan setiap pertandingan dan pelatih Juve itu mengharapkan kemenangan selanjutnya pada pertandingan Serie-A akhir pekan ini melawan tim papan tengah Udinese dan perjuangan sengit di paruh kedua musim ini.
“Udinese akan menjadi ujian sulit bagi kami dalam pekan yang berarti besar buat mereka. Meski kalah dari Carpi di laga sebelumnya mereka tetap berada dalam performa yang baik dan ingin merayakan pembukaan stadion baru mereka dengan indah.”
“Itu akan menjadi peristiwa penting pula bagi kami sebab kami ingin memulai paruh kedua musim ini dengan cara sebaik mungkin dan menjaga agar target kami tetap terpancang yakni membuat sejarah Juventus baru di tahun ini.”
“Persaingan menuju gelar juara sangatlah ketat dan akan tetap begitu hingga pertandingan terakhir. Siapapun yang mengakhiri musim ini dengan posisi yang lebih kuat dan mengumpulkan paling banyak kemenangan akan menjadi juara; bagi saya, 45 poin akan menghadirkan hasil yang luar biasa antara saat sekarang hingga Mei nanti dan akan cukup untuk memenangkan gelar.”
Apapun yang terjadi, bagi anak asuh Allegri segalanya dimulai dari hari Minggu ini di Dacia Stadio Friuli...
#PrayForJakarta #IndonesiaIsNotAfraid
No comments:
Post a Comment