Juventus melakukan calciopoli? Juventus
masih berusaha untuk pembersihan nama baik dan permintaan kompensasi
kerugian yang diakibatkan oleh FIGC dimana artinya Juventus merasa tidak
bersalah.
Ternyata ada dua klub Italia yang dulu
pun pernah terkena hal yang serupa yaitu AC Milan dan Lazio, hal ini
terjadi di tahun 1980 yang mengakibatkan dua klub ini terdegradasi ke
serie B. Dua klub ini pun pada tahun 2006 terkena kasus yang serupa,
namun hanya mendapat sanksi pengurangan poin saja. jadi secara tidak
langsung dua klub ini melakukan dua kali calciopoli.
“Totonero” namanya, adalah “calciopoli”
yang terjadi di Liga Italia pada tahun 1980. Skandal perjudian Totonero
1980 (atau hanya sering disebut Totonero 1980) dimana terjadi skandal
pengaturan pertandingan di kasta Seri A dan Seri B. Skandal ini
terungkap pada 23 Maret 1980 oleh Guardia di Finanza (polisi keuangan
Italia), setelah dua pemilik toko Roma, Fabio Trinca dan Massimo
Cruciani, menyatakan bahwa beberapa pemain sepak bola Italia “menjual”
pertandingan sepak bola untuk mendapatkan uang.
Para tokoh utama dalam skandal ini
adalah Milan, Lazio, Perugia, Bologna, Avellino (Seri A), Taranto dan
Palermo (Seri B). Dikhususkan untuk Paolo Rossi, hukumannya ditangguhkan
selama tiga tahun (dikurangi menjadi dua melalui banding), dan kembali
tepat waktu untuk membantu Italia memenangkan Piala Dunia FIFA 1982.
Hukuman untuk klub :
Milan (Seri A); degradasi ke Seri B
Lazio (Seri A); degradasi ke Seri B
Avellino (Seri A); -5 di Seri A 1980-81.
Bologna (Serie A); -5 di Seri A 1980-81.
Perugia (Sereie A); -5 di Seri A 1980-81.
Palermo (Serie B); -5 di Seri B 1980-81.
Taranto (Serie B); -5 di Seri B 1980-81.
Lazio (Seri A); degradasi ke Seri B
Avellino (Seri A); -5 di Seri A 1980-81.
Bologna (Serie A); -5 di Seri A 1980-81.
Perugia (Sereie A); -5 di Seri A 1980-81.
Palermo (Serie B); -5 di Seri B 1980-81.
Taranto (Serie B); -5 di Seri B 1980-81.
Jadi jika anda fans Milan dan Lazio yang
mengejek Juventus tukang suap, beli wasit, menang terus dll, anda tidak
lebih suci daripada kami. Kami masih memperjuangkan keadilan.
No comments:
Post a Comment